KPU NTT Ikuti Rakor Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat 2025
Kupang, ntt.kpu.go.id — KPU Provinsi Nusa Tenggara Timur mengikuti Rapat Koordinasi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Tahun 2025 yang diselenggarakan di Hotel Pullman Jakarta pada Rabu (17/10). Kegiatan ini diikuti oleh Anggota KPU NTT Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Baharudin Hamzah bersama staf pelaksana.
Kegiatan rakor dibuka secara resmi oleh Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin. Dalam sambutannya, Afifuddin menyampaikan bahwa tantangan penyelenggaraan Pemilu mendatang berbeda dari sebelumnya. Ia menekankan bahwa peluncuran Indeks Partisipasi Pemilih (IPP) akan menjadi rujukan penting bagi publik. “Informasikan kepada publik apa yang kita kerjakan, dan kerjakan apa yang kita informasikan,” ujarnya.
Anggota KPU RI Iffa Rosita dalam arahannya menyampaikan pentingnya penguatan kelembagaan KPU provinsi dan peningkatan fungsi koordinasi dengan KPU kabupaten/kota. Ia juga mendorong peningkatan kemampuan komunikasi publik sebagai bagian dari strategi memperluas jangkauan pendidikan pemilih.
Sementara itu, Anggota KPU RI August Mellaz menekankan pentingnya menjadikan KPU sebagai pusat kolaborasi multipihak. Media center dan kehumasan diharapkan dapat menjadi ruang strategis dalam memperkuat partisipasi masyarakat dan literasi kepemiluan.
Anggota KPU RI Parsadaan Harahap menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas SDM serta penguatan hubungan kelembagaan dengan masyarakat. Di sisi lain, Anggota KPU RI Idham Holik menegaskan bahwa pendidikan pemilih harus terus berjalan untuk memastikan terciptanya partisipasi bermakna. “Capaian angka partisipasi pemilih sebesar 82 persen patut diapresiasi, terutama di tengah kejenuhan politik masyarakat,” jelasnya.
Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting bagi KPU se-Indonesia untuk memperkuat strategi sosialisasi dan pendidikan pemilih, membangun kolaborasi lintas sektor, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka menyongsong Pemilu 2029 yang inklusif, partisipatif, dan berkualitas.