Berita Terkini

Apel Pagi, Lodowyk Tekankan Lima Pilar dalam Bekerja

Kupang, ntt.kpu.go.id — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur melaksanakan apel pagi rutin pada Senin (25/8), bertempat di halaman kantor KPU Provinsi NTT. Apel pagi ini dipimpin oleh Anggota KPU Provinsi NTT, Lodowyk Fredrik, dan diikuti oleh Ketua KPU Provinsi NTT Jemris Fointuna, Anggota Elyaser Lomi Rihi dan Petrus Kanisius Nahak, Sekretaris KPU NTT Adiwijaya Bakti, serta seluruh jajaran sekretariat KPU Provinsi NTT.

Dalam kesempatan tersebut, Lodowyk menyampaikan pesan penting mengenai lima hal yang perlu dijadikan pedoman dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sehari-hari. Menurutnya, setiap pegawai dan penyelenggara pemilu harus membangun budaya kerja yang dilandasi pada kerja keras, kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja berintegritas, dan pada akhirnya menghasilkan kerja yang berkualitas.

"Kerja keras menjadi pondasi utama. Namun kerja keras saja tidak cukup, karena harus diiringi dengan kerja ikhlas. Ketika kita ikhlas menjalani pekerjaan, maka beban yang berat akan terasa lebih ringan,” tegas Lodowyk dalam arahannya.

Ia melanjutkan bahwa kerja cerdas juga tidak kalah penting. Dalam kondisi di mana sumber daya terbatas, kecerdasan dalam mengatur langkah, memprioritaskan tugas, dan memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah ada menjadi kunci agar hasil kerja dapat lebih efektif. Di sisi lain, integritas disebutnya sebagai roh dari seluruh proses kerja. Tanpa integritas, seluruh hasil kerja keras, ikhlas, dan cerdas bisa kehilangan makna. 

“Integritas adalah garis batas yang menjaga kita tetap berada pada jalur yang benar. Masyarakat menaruh kepercayaan besar kepada KPU. Kepercayaan itu hanya bisa kita jaga bila setiap tindakan kita dilandasi integritas,” tambahnya.

Menurut Lodowyk, ketika keempat pilar tersebut dipadukan, maka akan lahirlah kerja yang berkualitas. Kerja yang bukan hanya sekadar menyelesaikan tugas, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi publik, memperkuat kepercayaan masyarakat, dan menjaga martabat lembaga KPU. “Kualitas kerja adalah hasil akhir yang akan dinilai publik. Publik tidak hanya melihat apa yang kita kerjakan, tetapi bagaimana kita mengerjakannya,” ujarnya menekankan.

Selain menyampaikan lima pilar kerja tersebut, Lodowyk juga menyinggung pentingnya menjadikan apel pagi sebagai sarana untuk memupuk kebersamaan dan memperbarui semangat kerja setiap awal pekan. Menurutnya, apel bukan sekadar rutinitas formal, melainkan momentum untuk menyatukan tekad dan memastikan setiap individu bergerak dengan arah dan tujuan yang sama. Ia mengajak seluruh jajaran sekretariat agar menjadikan nilai-nilai ini sebagai pedoman dalam setiap aktivitas, baik dalam urusan administrasi maupun koordinasi antardivisi.

“Apel pagi adalah saat kita menyamakan frekuensi, menyatukan pikiran, dan meneguhkan niat bersama. Kalau kita semua konsisten menjalankan lima pilar tadi, saya yakin KPU NTT akan semakin solid dan profesional dalam menghadapi setiap dinamika tahapan maupun non-tahapan pemilu,” tutupnya.

Suasana apel pagi berlangsung dengan tertib dan disertai kesungguhan dari seluruh peserta apel. Para pegawai mendengarkan dengan saksama arahan yang disampaikan dan menunjukkan kesiapan untuk menerapkannya dalam keseharian kerja mereka. KPU Provinsi NTT berharap bahwa dengan konsistensi menjalankan apel pagi dan menginternalisasi nilai kerja keras, ikhlas, cerdas, berintegritas, serta berorientasi pada kualitas, budaya kerja di lingkungan sekretariat akan semakin terbangun.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 189 kali