Berita Terkini

Gelar Penguatan Kelembagaan, Adiwijaya Bakti Sampaikan Pesan Jelang Purna Tugas

Kupang, ntt.kpu.go.id — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar kegiatan Penguatan Kelembagaan pada Jumat (26/9) di Aula KPU NTT. Acara ini dihadiri Ketua KPU Provinsi NTT Jemris Fointuna, Anggota KPU NTT Baharudin Hamzah dan Lodowyk Fredrik, Sekretaris KPU NTT Adiwijaya Bakti, serta jajaran pejabat struktural dan fungsional. Dalam sambutannya, Ketua KPU NTT Jemris Fointuna menekankan pentingnya penguatan kelembagaan untuk memastikan ritme kerja sekretariat terus berjalan baik. Ia juga sekaligus menyampaikan apresiasi atas kinerja maksimal yang telah ditunjukkan oleh Adiwijaya selama menjabat sebagai Sekretaris KPU NTT. “Komitmen beliau terhadap aturan dan amanah jabatan sangat terasa. Selama masa kepemimpinannya, hubungan antara sekretariat dan pimpinan berjalan harmonis, tanpa gesekan yang berarti, sehingga tugas pelayanan publik dapat dilaksanakan dengan optimal,” ujar Jemris. Ia berharap nilai-nilai kerja yang telah ditanamkan dapat terus menjadi pedoman bagi jajaran sekretariat KPU Kab/Kota se-NTT ke depan. Sementara itu, Adiwijaya Bakti dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi kesempatan untuk memberikan penguatan dan arahan sebelum ia menyelesaikan masa jabatannya pada 30 September 2025. “Penguatan kelembagaan ini saya pandang penting agar ritme kerja tetap terjaga dan koordinasi antarbagiannya semakin solid,” ungkapnya. Adiwijaya menambahkan bahwa dirinya merasa bangga dan puas terhadap capaian penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024 di NTT. “Pada Pemilu 2024, kita berhasil melaksanakan seluruh tahapan dengan baik tanpa adanya sengketa hasil pemilu di provinsi. Sementara pada Pilkada 2024, meskipun ada beberapa kabupaten/kota yang mengajukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi, seluruh proses dapat dilalui dengan baik dan tidak ada perkara yang terbukti. Ini menjadi kebanggaan kita bersama,” ujarnya. Ia juga berpesan agar jajaran KPU kabupaten/kota terus memperkuat manajemen kedisiplinan dan menyiapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dengan baik. “Lingkungan pengendalian harus dimulai dari etika dan integritas yang tinggi. Bangun kepemimpinan yang kondusif, lakukan pembinaan SDM secara berkelanjutan, dan jaga hubungan baik dengan pihak eksternal agar citra lembaga tetap terpelihara,” tegasnya. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi bersama bagi seluruh peserta. Melalui arahan yang disampaikan, diharapkan ritme kerja kelembagaan semakin solid dan seluruh jajaran siap mendukung penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada mendatang dengan lebih baik, profesional, dan berintegritas.

KPU NTT Gelar Ibadah Syukur dan Penyerahan Memori Jabatan Sekretaris

Kupang, ntt.kpu.go.id — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar ibadah syukur sekaligus penyerahan memori jabatan Sekretaris KPU NTT, Adiwijaya Bakti, pada Kamis (25/9) di Aula KPU NTT. Acara ini dihadiri Ketua dan Anggota KPU NTT, jajaran pejabat struktural, fungsional, serta staf sekretariat. Ibadah syukur dipimpin oleh Pendeta Mell Atok dan berlangsung dengan khidmat. Doa, pujian, dan pembacaan firman Tuhan menjadi ungkapan syukur atas dedikasi dan pengabdian Adiwijaya selama menjabat sebagai Sekretaris KPU NTT. Usai ibadah, acara dilanjutkan dengan sambutan dari pimpinan KPU NTT. Ketua KPU NTT, Jemris Fointuna, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kinerja Adiwijaya yang dinilainya selalu menunjukkan kedisiplinan, ketekunan, dan rasa tanggung jawab yang tinggi. “Beliau selalu memastikan setiap pekerjaan berjalan tuntas dan mendorong ritme kerja di sekretariat tetap terjaga dengan baik. Kehadiran Pak Adiwijaya menjadi teladan bagi kita semua dalam membangun budaya kerja yang disiplin dan profesional,” ujar Jemris. Kabag Perencanaan, Data dan Informasi Melanie S.W. Hege turut menyampaikan kesan selama bekerja bersama. Ia menekankan bahwa kepemimpinan Adiwijaya berhasil menciptakan koordinasi yang baik lintas bagian, sehingga tahapan program dan kegiatan KPU Provinsi NTT dapat berjalan lancar. “Beliau selalu membuka ruang komunikasi sehingga setiap permasalahan dapat diselesaikan bersama dan menjadi pembelajaran untuk kita semua,” ungkap Melanie. Puncak acara ditandai dengan penyerahan memori jabatan dari Adiwijaya Bakti kepada Ketua KPU NTT. Dokumen memori jabatan ini memuat uraian lengkap pelaksanaan tugas setiap bagian dan subbagian, prestasi, inovasi yang dilakukan selama masa jabatannya, serta tantangan yang dihadapi dan rekomendasi untuk penguatan kelembagaan di masa mendatang. Penyerahan dilakukan secara simbolis. Dalam sambutannya, Adiwijaya Bakti mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pimpinan KPU dan sekretariat yang telah bekerja sama selama masa kepemimpinannya. “Setiap tantangan yang dihadapi selalu dapat kita selesaikan melalui komunikasi dan diskusi bersama. Saya bangga karena seluruh jajaran sekretariat bekerja dengan baik dan menuntaskan setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita bersama,” ucapnya. Ia juga mendorong seluruh pegawai untuk terus menjaga semangat kerja dan komitmen melayani publik demi mendukung integritas penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada di NTT. Acara ditutup dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama yang penuh kehangatan. Melalui momentum ini, KPU NTT berharap semangat kebersamaan yang telah terbangun dapat terus dijaga, sehingga jajaran sekretariat tetap solid dan siap mendukung pelaksanaan tahapan Pemilu dan Pilkada mendatang.

Lakukan Coktas di Desa Tanajawa, Elyaser Temukan Data Ganda

Sabu Raijua, ntt.kpu.go.id — Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur Elyaser Lomi Rihi melakukan pencocokan dan penelitian terbatas (coktas) bersama jajaran KPU Kabupaten Sabu Raijua di Kecamatan Hawu Mehara, Desa Tanajawa, Rabu (22/9). Dalam kegiatan ini, tim menemukan elemen data ganda pada nama *AGB yang memiliki dua NIK berbeda. Untuk memastikan keabsahan data, tim mendatangi pemilih yang bersangkutan dan melakukan pencocokan langsung dengan KTP elektroniknya. Hasil verifikasi memastikan bahwa yang bersangkutan benar merupakan warga Desa Tanajawa, Kabupaten Sabu Raijua, sehingga datanya dapat diperbaiki sesuai ketentuan. Usai kegiatan, Elyaser Lomi Rihi menjelaskan bahwa coktas merupakan bagian dari Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Triwulan III Tahun 2025 yang bertujuan menjaga kualitas daftar pemilih. “PDPB dilakukan agar daftar pemilih selalu mutakhir, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan. Coktas seperti ini penting agar hak pilih warga benar-benar terjamin,” tegasnya. Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua KPU Kabupaten Sabu Raijua Daud Pau, Anggota KPU Kabupaten Sabu Raijua Lodewyk Kitu, Anggota Bawaslu Kabupaten Sabu Raijua Dikson Hau Pia, serta Kepala Sub Bagian Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Sabu Raijua Serafianus Thomas Atu. Koordinasi lintas pihak ini memastikan proses pemutakhiran data dilakukan secara transparan dan akuntabel. Melalui kegiatan ini, KPU NTT menegaskan komitmennya menjaga daftar pemilih tetap bersih dan akurat sebagai fondasi penting penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada yang berkualitas.

KPU Mengajar Hadir di PSDKU Sabu Raijua, Elyaser Ajak Mahasiswa Melek Demokrasi

Sabu Raijua, ntt.kpu.go.id - Program KPU Mengajar kembali hadir, kali ini untuk mahasiswa Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Politeknik Negeri Jember Kampus VI Sabu Raijua. Kegiatan yang digelar Senin (22/9) ini menghadirkan Anggota KPU Provinsi NTT Elyaser Lomi Rihi sebagai narasumber. Kegiatan dibuka oleh Ketua KPU Kabupaten Sabu Raijua, Daud Pau, yang menegaskan pentingnya pendidikan pemilih berkelanjutan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan partisipasi masyarakat dalam demokrasi. Ia menekankan bahwa program ini tidak hanya hadir menjelang pemilu, tetapi dilaksanakan sepanjang tahun agar masyarakat benar-benar memahami hak dan kewajiban politiknya. Koordinator Kampus, Artho Bule Logo, mengapresiasi kehadiran KPU di lingkungan akademik. Ia menyebut mahasiswa adalah agen perubahan yang punya tanggung jawab moral di masyarakat. “Dunia kampus harus hadir dan mengimplementasikan cita-cita bersama, bukan hanya sebatas aktivitas akademik,” ujarnya. Dalam sesi materi, Elyaser Lomi Rihi mengajak mahasiswa memahami prinsip-prinsip dasar demokrasi, termasuk kedaulatan rakyat, persamaan, dan keadilan. Ia juga membahas hak dan kewajiban pemilih, bentuk partisipasi dalam pemilu, serta peran penting penyelenggara pemilu untuk memastikan proses berjalan jujur dan adil. Kurang lebih 50 mahasiswa mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias. Mereka aktif mengajukan pertanyaan seputar demokrasi, mekanisme pemilu, dan hak-hak pemilih. Kehadiran KPU melalui program ini diharapkan dapat memperkuat literasi kepemiluan mahasiswa dan memotivasi mereka menjadi pemilih yang cerdas, kritis, dan berintegritas pada pemilu mendatang. KPU Provinsi NTT menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan program serupa di berbagai kampus dan sekolah, sehingga pendidikan pemilih dapat menjangkau lebih luas, melahirkan generasi muda yang sadar hak politiknya, serta siap menjaga kualitas demokrasi di daerah.  

Apel Pagi, Lodowyk Tekankan Etos Kerja Tanpa Harus

Kupang, ntt.kpu.go.id — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur melaksanakan apel pagi rutin pada Senin (22/9) di halaman kantor KPU Provinsi NTT. Apel dipimpin oleh Anggota KPU Provinsi NTT, Lodowyk Fredrik, dan diikuti oleh Ketua KPU Provinsi NTT Jemris Fointuna, Anggota Baharudin Hamzah dan Petrus Kanisius Nahak, Sekretaris KPU NTT Adiwijaya Bakti, serta seluruh jajaran sekretariat KPU Provinsi NTT. Dalam arahannya, Lodowyk menekankan pentingnya membangun etos kerja yang proaktif dan bertanggung jawab. Ia menyampaikan tiga prinsip yang perlu dipegang oleh setiap pegawai, bekerja tanpa harus disuruh, disiplin tanpa harus diawasi, dan bertanggung jawab tanpa harus diminta. Lodowyk menjelaskan bahwa bekerja tanpa harus disuruh berarti setiap pegawai memiliki inisiatif untuk menyelesaikan tugas tepat waktu tanpa menunggu perintah. Disiplin tanpa harus diawasi berarti mematuhi aturan dan jadwal kerja dengan kesadaran pribadi, bukan karena pengawasan atasan. Sedangkan bertanggung jawab tanpa harus diminta berarti siap mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan, mengakui kesalahan jika ada, dan menyelesaikan masalah dengan solusi yang membangun. Menurutnya, penerapan tiga prinsip ini akan memperkuat budaya kerja yang solid dan profesional. “Kalau kita sudah terbiasa bekerja tanpa harus diingatkan, menjaga disiplin tanpa pengawasan, dan memikul tanggung jawab dengan kesadaran sendiri, maka kinerja lembaga akan meningkat dan pelayanan kepada publik akan semakin baik,” tegasnya. Ia juga mengingatkan bahwa apel pagi bukan sekadar rutinitas formal, melainkan momentum untuk menyamakan langkah, memperkuat komitmen, dan memperbarui semangat kerja setiap awal pekan. Lodowyk mengajak seluruh jajaran agar menjadikan nilai-nilai ini sebagai pedoman dalam setiap aktivitas, baik dalam tahapan pemilu maupun pekerjaan administrasi sehari-hari. Apel pagi berlangsung dengan tertib dan penuh perhatian. Para peserta menyimak arahan dengan serius, menunjukkan komitmen untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam keseharian kerja. Dengan konsistensi menjalankan etos kerja ini, KPU Provinsi NTT berharap budaya kerja yang berintegritas dan profesional semakin mengakar di seluruh jajaran.

KPU NTT Gelar FGD Kajian Teknis Pemilu 2024: Pencalonan dan Isu Kampanye Jadi Sorotan

Kupang, ntt.kpu.go.id — KPU Provinsi NTT menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Kajian Teknis terkait pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024 dengan tema “Pencalonan: Antara Administrasi & Formalitas” serta “Catatan Kritis Atas Isu Krusial Kampanye dan Dana Kampanye Dalam Pemilu Serentak Tahun 2024.”  Ketua KPU Provinsi NTT Jemris Fointuna membuka kegiatan dengan menekankan bahwa FGD ini merupakan wadah penting untuk bertukar pandangan dan menggali masukan dari berbagai pihak. “Melalui diskusi ini kita berharap lahir rekomendasi yang bermanfaat sehingga peserta Pemilu dapat melakukan persiapan yang lebih baik menghadapi penyelenggaraan Pemilu mendatang,” ungkapnya. Narasumber pertama FGD ini, Dr. Rudi Rohi, M.Si, membahas tahapan dan persyaratan pencalonan kepala daerah pada Pilkada Serentak Tahun 2024. Kemudian narasumber kedua Eusabius Separera Niron, S.IP., M.IP  mengupas isu-isu krusial tahapan kampanye dan pengelolaan dana kampanye. Jalannya FGD dipandu oleh Andrew S.N. Kette selaku Kepala Bagian Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat, Hukum dan SDM KPU Provinsi NTT yang bertindak sebagai moderator. Anggota KPU Provinsi NTT Elyaser Lomi Rihi menyampaikan bahwa banyak masukan kritis yang diperoleh dari kegiatan ini. “Masukan yang kita terima tidak hanya menyoroti aspek teknis, tetapi juga mempertanyakan apakah regulasi yang ada sudah memadai atau justru memerlukan perubahan. Ini menjadi bahan refleksi bersama agar penyelenggaraan Pemilu berikutnya lebih baik, transparan, dan sesuai kebutuhan demokrasi yang terus berkembang,” jelasnya. FGD ini diikuti secara luring oleh Anggota KPU Provinsi NTT, pejabat struktural, pejabat fungsional, dan staf pelaksana KPU Provinsi NTT. Sementara itu, Ketua dan Anggota KPU Kabupaten/Kota beserta Kepala Subbagian Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat dari seluruh NTT mengikuti secara daring. Kegiatan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi strategis yang dapat menjadi rujukan dalam evaluasi dan penyusunan kebijakan teknis, sehingga pelaksanaan Pemilu dan Pilkada mendatang berlangsung semakin berkualitas, inklusif, dan berintegritas.