Berita Terkini

KPU NTT Hadiri Knowledge Sharing Tata Kelola Bakohumas Tahap II

Kupang, ntt.kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur menghadiri kegiatan Knowledge Sharing Tata Kelola Bakohumas Tahap II yang diselenggarakan pada Kamis (21/8). Acara ini berlangsung secara daring melalui aplikasi zoom, dan jajaran KPU Provinsi NTT mengikuti kegiatan tersebut dari ruang media center. Acara dibuka secara resmi oleh Eberta Kamiwa, Deputi Bidang Dukungan Teknis KPU RI. Dalam sambutannya, Eberta menekankan pentingnya peran Bakohumas sebagai corong lembaga yang menyampaikan informasi kepemiluan kepada publik maupun antar lembaga. Ia mengingatkan bahwa informasi tidak boleh terlambat, tidak boleh melewati momentum, karena komunikasi publik yang tepat waktu merupakan kunci menjaga kepercayaan masyarakat. “Meski saat ini belum ada tahapan pemilu yang berjalan, justru inilah waktu yang tepat bagi Bakohumas untuk menyalurkan kreativitasnya dalam mengangkat isu-isu kepemiluan. Informasi yang dikelola dengan baik akan tetap relevan dan memberi nilai bagi publik,” ujar Eberta. Narasumber utama kegiatan ini, Bapak Tri Tujiana, Sekretaris KPU Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan bahwa inti dari pelaksanaan Bakohumas adalah meningkatkan peran humas dalam membangun kepercayaan publik. Menurutnya, hal tersebut hanya dapat dicapai dengan mengedepankan model komunikasi dua arah yang melibatkan dialog aktif, bukan sekadar penyampaian informasi satu arah. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi dengan stakeholder serta penyampaian informasi publik yang jelas, cepat, dan tepat sasaran. Selain menyampaikan materi, Tri juga berbagi pengalaman pengelolaan Bakohumas di KPU Jawa Tengah yang pada tahun 2024 berhasil meraih peringkat dua nasional. Ia menegaskan bahwa prestasi tersebut diraih melalui konsistensi dalam menjaga transparansi, kecepatan penyampaian informasi, serta kreativitas dalam menjalin komunikasi dengan publik. Keberhasilan itu tidak lepas dari kerja sama lintas divisi, sinergi dengan sekretariat, serta kolaborasi dengan lembaga eksternal yang saling mendukung dalam pengelolaan informasi. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain, termasuk KPU Provinsi NTT, dalam membangun sistem komunikasi publik yang lebih solid dan terpercaya. Hadir dalam rapat ini Kepala Bagian Perencanaan, Data, dan Informasi, Melanie S.W. Hege, Kepala Subbagian Parmas dan SDM, Bathseba S. Dapatalu, serta staf Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Provinsi NTT. Kehadiran jajaran ini mencerminkan komitmen KPU Provinsi NTT untuk terus memperkuat kapasitas kehumasan, sekaligus memastikan sinergi dalam penyampaian informasi publik tetap berjalan optimal.  Melalui ruang diskusi ini, diharapkan Bakohumas KPU dapat terus konsisten menjalankan fungsinya, tidak hanya pada masa tahapan pemilu, tetapi juga di luar tahapan sebagai sarana edukasi publik dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya.

KPU NTT Gelar Rapat Persiapan Penyusunan Modul KPU Mengajar

Kupang, ntt.kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM (Sosdiklih Parmas dan SDM) menggelar rapat persiapan penyusunan modul KPU Mengajar pada Selasa, 19 Agustus 2025. Kegiatan berlangsung di ruang kerja anggota KPU Provinsi NTT dan dipimpin langsung oleh Baharudin Hamzah selaku Anggota KPU Provinsi NTT Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM. Rapat ini dihadiri oleh Kepala Bagian Perencanaan, Data dan Informasi, Melanie S.W. Hege, beserta staf sekretariat KPU Provinsi NTT. Dalam pengantarnya, Baharudin Hamzah menegaskan bahwa program KPU Mengajar merupakan salah satu agenda penting yang harus dilaksanakan KPU Provinsi, terlebih setelah berakhirnya tahapan Pemilu Serentak dan Pemilihan Kepala Daerah. Menurutnya, setelah melewati masa intensif penyelenggaraan pemilu, KPU tidak boleh berhenti dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, khususnya generasi muda.  "Justru di fase pasca pemilu inilah, kita harus terus hadir di tengah masyarakat dengan program yang membangun kesadaran politik secara berkelanjutan. KPU Mengajar adalah wadah strategis untuk melanjutkan semangat demokrasi di luar momen pemilu,” jelas Baharudin. Ia menambahkan bahwa modul yang akan disusun perlu memuat materi yang komprehensif sekaligus aplikatif. Isi modul mencakup pengenalan kelembagaan KPU, nilai-nilai dasar demokrasi, tahapan penyelenggaraan pemilu, hingga pembahasan khusus mengenai peran pemilih pemula. Selain itu, metode penyampaian juga diatur agar lebih dekat dengan cara belajar generasi muda, misalnya melalui simulasi pemungutan suara, permainan edukatif, penggunaan media visual, serta sesi interaktif yang mendorong diskusi terbuka di kelas. Kabag Perencanaan, Data dan Informasi, Melanie S.W. Hege, yang turut hadir dalam rapat tersebut, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya penyusunan modul ini. Menurutnya, KPU Mengajar bukan hanya sebuah program rutinitas, tetapi juga upaya sistematis untuk memperkuat pendidikan demokrasi pasca pemilu. “Dengan adanya modul yang seragam, konsisten, dan mudah dipahami, kita dapat memastikan bahwa setiap kegiatan KPU Mengajar di sekolah maupun kampus di seluruh NTT berjalan dengan kualitas yang sama. Ini juga menjadi bagian dari warisan pembelajaran demokrasi untuk generasi berikutnya,” ujar Melanie. Rapat kali ini juga menyoroti konteks Nusa Tenggara Timur yang memiliki keberagaman sosial dan geografis. Materi dalam modul perlu menyesuaikan dengan karakter lokal, sehingga peserta didik tidak hanya memahami demokrasi secara umum, tetapi juga mampu melihat relevansi nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan mereka. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan kedekatan emosional sekaligus rasa memiliki terhadap proses demokrasi. Selain itu, Baharudin menekankan bahwa penyusunan modul ini akan difokuskan secara internal oleh tim KPU Provinsi NTT. Menurutnya, seluruh materi dan bentuk penyajian harus dirancang dengan rapi oleh jajaran internal agar lebih terarah, konsisten, dan sesuai dengan kebutuhan program KPU Mengajar. “Kami ingin modul ini tidak hanya berisi teori, tetapi juga mampu menyentuh aspek praktis, inspiratif, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat NTT,” tambahnya. Rapat diakhiri dengan penyepakatan langkah tindak lanjut, termasuk pembagian peran dalam tim kerja internal serta penyusunan timeline penyelesaian modul. Diharapkan modul KPU Mengajar dapat segera dirampungkan dan digunakan secara luas di sekolah maupun perguruan tinggi di NTT, sehingga menjadi salah satu instrumen berharga dalam memperkuat pendidikan politik dan demokrasi pasca tahapan pemilu dan pemilihan.

KPU NTT Gelar Upacara HUT Ke-80 RI, Jemris Sampaikan Pesan Kebangsaan

Kupang, ntt.kpu.go.id — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur melaksanakan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia pada Minggu (17/8) di halaman kantor KPU Provinsi NTT. Upacara berlangsung khidmat dengan Ketua KPU Provinsi NTT, Jemris Fointuna, bertindak sebagai inspektur upacara. Turut hadir Anggota KPU Provinsi NTT, Lodowyk Fredrik, Baharudin Hamzah, dan Petrus Kanisius Nahak, serta Sekretaris KPU Provinsi NTT, Adiwijaya Bakti, bersama seluruh jajaran sekretariat. Dalam amanatnya, Jemris Fointuna menegaskan bahwa tema HUT ke-80 RI tahun ini, “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, memiliki makna yang sangat erat dengan tugas KPU sebagai penyelenggara pemilu. Ia menyampaikan bahwa pemilu bukan sekadar rutinitas lima tahunan, tetapi sarana untuk memastikan kedaulatan rakyat benar-benar terwujud. “Melalui penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas, KPU ikut memastikan persatuan bangsa tetap terjaga, kedaulatan rakyat dihormati, dan pada akhirnya membawa masyarakat menuju kesejahteraan. Inilah kontribusi kita dalam mewujudkan Indonesia yang maju,” ujar Jemris. Ia juga menekankan bahwa semangat bersatu tidak hanya berlaku di tingkat nasional, tetapi juga harus ditanamkan dalam kerja kelembagaan KPU. Menurutnya, soliditas antaranggota dan jajaran sekretariat adalah modal penting untuk menghadapi tantangan pemilu ke depan.  "Setiap tugas yang kita jalankan adalah bagian dari pengabdian untuk rakyat, dan dengan kebersamaan kita bisa menjawab tantangan itu,” tambahnya. Suasana upacara berlangsung tertib dan penuh khidmat. Seluruh peserta mengikuti jalannya kegiatan dengan penuh rasa hormat, meneguhkan tekad untuk menjadikan nilai-nilai kemerdekaan sebagai landasan moral dalam tugas sehari-hari. KPU Provinsi NTT berharap, semangat dari tema HUT RI ke-80 ini dapat menjadi dorongan untuk terus memperkuat profesionalisme, menjaga kepercayaan publik, dan memberikan pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat.

KPU NTT Gelar Perlombaan Sambut HUT ke-80 RI

Kupang, ntt.kpu.go.id — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar apel pagi dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada Jumat (15/8) di halaman kantor KPU Provinsi NTT. Apel dipimpin oleh Ketua KPU Provinsi NTT, Jemris Fointuna, dan dihadiri oleh Anggota KPU Provinsi NTT Baharudin Hamzah, Lodowyk Fredrik, Elyaser Lomi Rihi, serta Sekretaris KPU Provinsi NTT Adiwijaya Bakti. Turut hadir Ketua dan Anggota KPU Kota Kupang serta KPU Kabupaten Kupang, bersama para sekretaris dan jajaran sekretariat. Dalam arahannya, Jemris Fointuna menekankan bahwa tema HUT RI tahun ini, “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju,” harus menjadi inspirasi bagi seluruh jajaran KPU untuk memperkuat integritas dan kebersamaan.  "Tema ini mengingatkan kita bahwa kebersamaan dan integritas adalah kunci untuk memperkuat peran KPU dalam melayani masyarakat. Melalui kerja profesional dan penuh sportivitas, kita turut membangun Indonesia yang maju dan sejahtera,” ujarnya. Ia juga mengajak seluruh pegawai untuk menjunjung tinggi sportivitas, baik dalam melaksanakan tugas kepemiluan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pada kesempatan tersebut, KPU Provinsi NTT juga menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pensiun, SK Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dan SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) secara simbolis. Jemris menyampaikan apresiasi kepada para penerima SK atas pengabdian dan dedikasi mereka, serta berharap momentum ini dapat memotivasi seluruh jajaran untuk terus berkinerja dengan penuh tanggung jawab. Usai apel, acara dilanjutkan dengan pelaksanaan berbagai perlombaan yang diikuti oleh peserta dari KPU Provinsi NTT, KPU Kota Kupang, dan KPU Kabupaten Kupang. Rangkaian lomba tersebut tidak hanya menjadi wadah untuk menumbuhkan semangat kompetisi yang sehat, tetapi juga sebagai sarana memperkuat kerja sama dan solidaritas antarunit kerja di lingkungan KPU. Selain itu, kehadiran perwakilan dari tiga satuan kerja KPU ini menjadi simbol kolaborasi kelembagaan yang terjalin erat, baik dalam konteks penyelenggaraan kegiatan internal maupun dalam mendukung agenda besar kepemiluan. Momentum peringatan HUT RI melalui kegiatan ini juga diharapkan mampu membangun motivasi baru bagi seluruh jajaran untuk terus berkontribusi dalam mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang berintegritas dan berkualitas. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi perayaan seremonial, tetapi juga pengingat bahwa semangat kemerdekaan harus tercermin dalam setiap langkah kerja KPU. Melalui momen HUT RI ke-80 ini, KPU Provinsi NTT berkomitmen untuk terus menjaga integritas, meningkatkan profesionalisme, dan memperkuat demokrasi di Nusa Tenggara Timur.

Anggota KPU Prov NTT, Petrus N. Nahak, menghadiri Acara Pembukaan Pameran Pembangunan Daerah Provinsi NTT dalam rangka Hut RI Ke 80

#TemanPemilih, Anggota KPU Provinsi NTT, Petrus Kanisius Nahak, mengikuti Pameran Pembangunan Daerah Provinsi NTT dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025, pada Senin (11/8/2025) di Halaman Depan Hotel Harper Kupang. Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam pameran ini sebagai wujud sinergi membangun daerah. “Pameran ini menjadi ruang bagi kita semua untuk menunjukkan hasil kerja dan potensi NTT kepada masyarakat. Semoga momentum HUT Kemerdekaan ini menguatkan semangat persatuan dan kerja sama demi kemajuan daerah,” ujarnya. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai instansi pemerintah, badan publik, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta masyarakat umum. Pameran menampilkan beragam stan yang memamerkan capaian pembangunan, inovasi pelayanan publik, serta produk-produk unggulan daerah. Selain itu, pengunjung juga dihibur dengan penampilan seni dan musik yang menambah semarak acara. Kehadiran KPU Provinsi NTT pada kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen lembaga untuk terus hadir di tengah masyarakat, memperkenalkan program dan layanan, serta memperkuat partisipasi publik dalam penyelenggaraan pemilu dan demokrasi di NTT. #KPUNTT #KPUMelayani

KPU RI Dorong Pemilih Cerdas Lewat Pendidikan Pemilih Berkelanjutan di NTT

Kupang, ntt.kpu.go.id — Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menggelar kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan Tahun 2025 pada Sabtu (9/8) di Hotel Aston Kupang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas KPU RI pasca pemilu dan pemilihan, yang kali ini dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Acara menghadirkan narasumber Ir. Esthon L. Foenay, M.Si (Anggota Komisi II DPR RI Periode 2024–2029) dan Dr. Rudi Rohi (Dosen FISIP Undana), serta dipandu oleh moderator Baharudin Hamzah (Anggota KPU Provinsi NTT). Ketua KPU Provinsi NTT, Jemris Fointuna, menegaskan bahwa pendidikan pemilih berkelanjutan merupakan proses pemberian pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran politik yang harus dilakukan secara terus-menerus, tidak hanya menjelang pemilu. Meskipun Pilkada 2024 telah usai, upaya memperkuat pemahaman demokrasi tetap perlu dijalankan, khususnya bagi segmen pemilih yang rentan. Jemris menekankan bahwa perhatian khusus perlu diberikan kepada kelompok pemilih pemula, perempuan, dan penyandang disabilitas. Menurutnya, ketiga segmen ini memiliki peran strategis dalam memperkuat kualitas demokrasi di NTT dan perlu terus mendapatkan dukungan serta pendampingan agar dapat berpartisipasi secara aktif dan bermakna pada setiap tahapan pemilu dan pemilihan. Ia berharap peserta dapat menyebarkan pengetahuan yang diperoleh kepada lingkungan masing-masing, sehingga semakin banyak masyarakat yang memahami demokrasi dan kepemiluan. “Demokrasi sejatinya adalah investasi dalam keberlanjutan dan keadilan yang diwujudkan melalui pemilu dan pemilihan,” ujarnya, sembari memberikan apresiasi kepada para narasumber atas dukungan mereka dalam meningkatkan literasi politik di NTT. Dalam paparannya berjudul Pemilu Cerdas, Demokrasi Berkualitas, Ir. Esthon L. Foenay, M.Si menekankan bahwa pemilu bukan hanya ajang memilih, tetapi juga sarana pendidikan politik. Ia mengingatkan bahwa tantangan demokrasi akan semakin kompleks, baik dari segi dinamika politik, perkembangan teknologi informasi, maupun maraknya disinformasi. Oleh karena itu, pendidikan pemilih harus berkelanjutan agar masyarakat terhindar dari politik uang, kampanye menyesatkan, dan isu yang memecah belah. Sementara itu, Dr. Rudi Rohi mengingatkan bahwa demokrasi seharusnya dipahami sebagai tata kelola kekuasaan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan warga negara, bukan sekadar prosedur lima tahunan. Ia menyoroti masih maraknya politik uang dan politik identitas dalam pemilu, serta kecenderungan pemerintahan pasca pemilu yang lebih berpihak pada elit. Pendidikan pemilih, menurutnya, penting agar masyarakat tidak hanya aktif menggunakan hak pilih, tetapi juga mengawal kebijakan dan kinerja para pemimpin terpilih. “Dengan pemilih yang kritis, rasional, dan terdidik, demokrasi akan menjadi instrumen untuk mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan,” pungkasnya. Kegiatan berlangsung dalam suasana interaktif, di mana peserta diberi kesempatan untuk berdiskusi dan menyampaikan pandangan terkait peran mereka dalam menjaga kualitas demokrasi, sekaligus menggali pemahaman tentang pentingnya partisipasi aktif dalam setiap tahapan pemilu. Acara dihadiri oleh Ketua KPU Provinsi NTT Jemris Fointuna, serta Anggota Lodowyk Fredrik, Baharudin Hamzah, dan Elyaser Lomi Rihi. Turut hadir Ketua KPU Kota Kupang serta Sekretaris KPU Kota Kupang. Peserta yang hadir berasal dari berbagai segmen strategis, termasuk pemilih pemula, perempuan, dan penyandang disabilitas.