Berita Terkini

KPU NTT KOORDINASI ANGGARAN PEMILIHAN 2024 DENGAN GUBERNUR NTT

Kupang, kpu.go.id - Di tengah pelaksanaan tahapan Pemilu 2024, KPU Provinsi selaku penyelenggara Pemilu akan menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur tahun 2024. Sekalipun tahapan Pemilihan belum dimulai namun sebagai langkah awal koordinasi untuk penyiapan anggaran, maka KPU NTT pada Senin  6 Februari 2023 kembali bertemu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Tim KPU NTT yang dipimpin langsung oleh Ketua KPU NTT Thomas Dohu dihadiri lengkap oleh anggota KPU NTT masing-masing Yosafat Koli,  Lodowic Frederic, Jefry A. Galla, dan Fransiskus A.Diaz. Turut mendampingi KPU NTT, Sekretaris KPU NTT Adiwijaya Bhakti, Kabag Teknis Parmas Hukum dan SDM Agustinus Y. Ola Paon, Kabag Perencanaan Data dan Informasi Melan Hege, Kasubag Perencanaan Lusia A. Hekopung, Kasubag Data dan Informasi Peiter A. Napoe serta staf humas KPU NTT.  Di ruang kerjanya  Gubernur VBL yang lasim disapa didampingi para staf ahli yakni Dr. David Pandie, Pius Rengka SH dan Anwar Pua Geno, SH menerima Tim KPU NTT dalam suasana penuh keakraban. Ketua KPU NTT Thomas Dohu  mengawali laporan  dengan memaparkan tahapan Pemilu 2024 yang telah dilaksanakan dengan hasil-hasilnya serta tahapan yang sedang dihadapi, serta menginformasikan kesiapan KPU NTT untuk menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.  Thomas Dohu menggambarkan bahwa total anggaran Pemilihan  yang telah dirancang dan setelah dilakukan sharing dana bersama 22 Kabupaten/Kota  maka didapat besaran pembiayaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur  sebesar  Rp. 348.174.215.569. Jumlah ini  sedikit mengalami kenaikan dari Pemilihan 2018 sebesar Rp 318 Miliyar lebih.  Memperkuat penjelasan Ketua KPU NTT, anggota KPU divisi Perencanaan dan Data  Fransiskus A.Diaz  menyampaikan perlunya keputusan Gubernur NTT untuk menetapkan besarnya honorarium panitia ad hoc. Penetapan ini penting sehingga menjadi dasar bagi penyelenggara untuk melakukan penghitungan terhadap kebutuhan biaya bagi panitia ad hoc. Terkait materi yang disampaikan tersebut, Gubernur NTT  memberi respons positif dengan berjanji untuk secepatnya  membuat keputusan Gubernur tentang honorarium  dan dipuayakan berlaku sama untuk semua KabupatenKota di NTT. Melalui staf ahli Gubernur Anwar Pua Geno, SH, Gubernur minta agar secepatnya berkoordinasi dengan Sekda dan Kabupatenkota untuk menindaklanjuti permintaan KPU Provinsi NTT. Pertemuan yang diselingi dengan berbagi informasi dan pengalaman oleh Gubernur NTT ditutup dengan foto bersama. (Humas KPU Provinsi NTT)

KOORDINASI PEMILU 2024, KPU NTT KUNJUNGI KAJATI DAN KAPOLDA NTT

Kupang, kpu.go.id – Pemilihan Umum  2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024  tidak hanya menjadi tanggung jawab Penyelenggara Pemilu semata, tetapi juga menjadi  tanggung jawab semua pihak untuk bersama-sama menyukseskan Pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Menyadari pentingnya  kesuksesan Pemilu 2024, maka pada Kamis, 2 Februari 2024, KPU Provinsi Nusa Tenggara Timur melakukan kunjungan ke  Kepala Kejaksaaan Tinggi Nusa Tenggara Timur dan Kapolda Nusa Tenggara Timur  di tempatnya masing-masing untuk koordinasi Pemilu 2024. Tim  KPU Provinsi NTT dipimpin langsung Ketua  Thomas Dohu didampingi anggota KPU Divisi Hukum Jefry A. Galla, anggota KPU Divisi Perencanaan dan Data Fransiskus A. Diaz, Sekretaris KPU NTT Adiwijaya Bhakti, Kabag Teknis Parmas, Hukum dan SDM Agustinus Y. Ola Paon, Kasubag Hukum dan SDM Selvy A. Dapatalu serta tim Humas KPU NTT.   Kunjungan diawali dari  Kepala Kejaksaan Tinggi NTT.   Kajati NTT Hutama Wisnu SH, MH di ruang kerjanya   didampingi oleh Asdatun Jaja Raharja, SH, Asintel   Asba SH,Koordinator Pidum, Sarta, SH serta Kasi A, Alboin Blegur, SH, MH    menyambut hangat kedatangan Tim KPU NTT. Ketua KPU NTT pada kesempatan itu menggambarkan tahapan Pemilu 2024 yang telah dilaksanakan dan tahapan yang sedang dihadapi.   Dalam diskusi yang penuh keakraban tersebut  Kajati NTT memberikan 5 point untuk menjadi perhatian penyelenggara Pemilu yakni :  1.    Pentingnya Sosialisasi Pemilu 2024 , agar masyarakat paham dan tahu sehingga mengurangi protes atau keberatan terhadap keputusan penyelenggara Pemilu maupun hasil Pemilu; 2.    Petugas ad hoc harus independen dalam melaksanakan tugas; 3.    Pentingnya Koordinasi dengan  pihak keamanan; 4.    Koordinasi dengan kejaksaan sebagai pengacara negara apabila ada masalah yang dihadapi; 5.    Perlunya transparansi anggaran Pemilihan Umum khusus yang berkaitan dengan  Program atau kegiatan. Setelah beraudiens  selama 1 jam lebih dengan Kajati NTT, Tim KPU NTT bergerak menuju Markas Kepolisian Daerah NTT.   Kapolda NTT Irjen Pol. Jhoni Asadoma  menerima tim KPU NTT  didampingi  Irwasda Kombespol Zulkifli, Diintekkam, Kombespol Jan Wynand Imanuel Makatita, Direskrimum Kombespol Patar M.H. Silalahi, Kabid Keuangan I. Widada, S.Pd dan Kabid Hukum Kombespol Halasan Roland Situmeang.  Dalam Pertemuan tersebut Ketua KPU NTT memberi  masukan terkait data wilayah dan jumlah penyelenggara ad hoc,  jumlah  TPS di seluruh NTT serta  gambaran tahapan yang dianggap rawan. Kapolda NTT pada kesempatan itu  juga menyampaikan situasi kamtibmas yang hingga saat ini masih kondusif serta  berjanji untuk  membantu KPU dalam pelaksanaan tahapan Pemilu 2024 terkait pengamanan dan pendistribuan logistik. Jenderal bintang dua ini juga minta agar KPU selalu membangun koordinasi dan komunikasi, karena prinsipnya kepolisian siap untuk membantu. Pertemuan di dua tempat tersebut,  diakhiri dengan   pemberian cinderamata dari KPU NTT berupa Maskot Pemilu 2024 yakni  Sura dan Sulu, serta Foto bersama tim KPU NTT dengan Kajati  dan Pejabat Kejaksaaan  serta  Kapolda NTT  dan Pejabat utama Polda NTT. (Humas KPU Provinsi NTT) =====

Tentukan Sampel, Pendukung Bakal Calon DPD NTT Siap Divertual  

Kupang, kpu.go.id – Ketua dan Anggota KPU Provinsi NTT hadir mengikuti penentuan sampel dan nomor awal sampel dukungan minimal pemilih bakal calon Anggota DPD di Aula Kantor KPU Provinsi NTT, Minggu (5/2/2023). Gelaran acara untuk mengawali verifikasi faktual pendukung bakal calon DPD ini dilaksanakan  dengan penjelasan dari Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Lodowyk Fredrik tentang mekanisme penentuan sampel yang dilakukan dengan menggunakan rumus Krejcie dan Morgan, dan selanjutnya penentuan nomor awal sampel yang akan dilakukan oleh bakal calon Anggota DPD atau penghubung melalui aplikasi  SILON DPD.  “Penentuan sampel oleh KPU Provinsi NTT menggunakan aplikasi SILON mengacu pada Pasal 96, 97, dan 98 PKPU Nomor 10 Tahun 2022, dan penentuan nomor awal sampel dari setiap Kabupaten/Kota akan dilakukan oleh bakal calon Anggota DPD mengacu pada pasal 101 PKPU 10 Tahun 2022,” ujar Lodowyk.  Sementara itu Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan Jeffry A. Galla menegaskan pelaksanaan verifikasi faktual kesatu di Kabupaten dan Kota,  mekanisme yang  digunakan untuk menemui pendukung  baik di tempat tinggalnya maupun mengumpulkan pendukung  di kantor PPS atau tempat lain yang disepakati dengan penghubung, serta menggunakan sarana teknologi informasi sesuai pasal 106 dan 107 PKPU Nomor 10 Tahun 2022. “Jadi ada kemudahan dari proses ini  bagi bakal calon untuk menemui pendukungnya di tempat tinggalnya sesuai hasil cuplikan yang dilakukan. Pilihannya tergantung dari situasi dan kondisi di lapangan,” ujar Jeffry.  Turut hadir, 17 Bakal Calon Anggota DPD Provinsi NTT beserta penghubung, Bawaslu Provinsi NTT, Sekretaris dan pejabat struktural Eselon III dan IV Sekretariat KPU Provinsi NTT, serta staf pelaksana Sekretariat KPU Provinsi NTT. (Humas KPU Provinsi NTT)

Rekapitulasi Hasil Verifikasi Administrasi Perbaikan Kesatu, 1 Bacalon DPD Gugur

Kupang, kpu.go.id – KPU Provinsi NTT menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil verifikasi perbaikan kesatu dukungan minimal pemilih bakal calon Anggota DPD, di Hotel Sotis Kupang, Kamis (2/2/2023.  Dipastikan 17 dari 18 bakal calon akan maju ke tahap verifikasi faktual, sementara 1 bakal calon gugur. Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Lodowyk Fredrik  usai kegiatan menjelaskan hasil verifikasi administrasi perbaikan kesatu, sebanyak  17  bakal calon Anggota DPD Provinsi NTT dinyatakan Memenuhi Syarat (MS) karena telah memenuhi  syarat minimal jumlah dukungan dan persebaran.  Sementara satu bakal calon dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS)  yaitu Lukas Koa.  Status ini diperoleh karena  jumlah persebaran kurang dari 2.000 (dua ribu)  syarat dukungan minimal pemilih  yaitu  1.775  pendukung sesuai data rekapitulasi administrasi perbaikan kesatu.  Ketua KPU Provinsi NTT Thomas Dohu mengatakan sejak KPU Provinsi NTT menerima dukungan minimal pemilih bakal calon Anggota DPD bulan Desember 2022 lalu, proses verifikasi administrasi tahap pertama telah dilaksanakan dan hasil rekapitulasinya telah disampaikan,  setelah bakal calon  memasukkan perbaikan, hari ini dilaksanakan rekapitulasi verifikasi administrasi perbaikan kesatu sesuai Pasal 90 PKPU Nomor 10 Tahun 2022” ujar Thomas Dohu “Komunikasi yang intens antara bakal calon atau penghubung dengan KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten/Kota telah menghasilkan status dukungan yang Memenuhi Syarat dan akan kami sampaikan pada hari ini,” ujar Thomas dalam sambutannya. Setelah pembacaan hasil rekapitulasi tingkat Provinsi NTT, dilanjutkan dengan penandatanganan dan penyerahan Berita Acara kepada Bawaslu Provinsi NTT dan ke-15 bakal calon Anggota DPD yang telah menyerahkan perbaikan kesatu dukungan minimal pemilih.  Hadir sebagai undangan, bakal calon Anggota DPD dan penghubung yang mengikuti secara daring dan luring, Ketua dan Anggota Bawaslu Provinsi NTT, Anggota KPU Divisi Teknis Penyelenggaraan Kabupaten/Kota se-NTT beserta admin SILON DPD. (Humas KPU Provinsi NTT)

KPU NTT Uji Publik Rancangan Dapil  Pemilu 2024

Kupang, kpu.go.id – KPU Provinsi NTT melakukan uji publik atas 2 rancangan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota DPRD Provinsi NTT pada Pemilu 2024 sebanyak 2 tahap, bertempat di Hotel Aston Kupang,  Selasa (17/1/2023).  Pada uji publik tahap 1 KPU Provinsi NTT menghadirkan pimpinan Forkompida, pemimpin umat beragama, perwakilan Ormas, Ormawa, Akademisi, tokoh perempuan, dan perwakilan LSM di Kota Kupang. Sementara uji publik tahap 2 dilakukan pada hari yang sama dengan  peserta Bawaslu Provinsi NTT, pimpinan  Partai Politik  peserta Pemilu 2024, dan media massa  baik cetak/elektronik dan media online lokal. Thomas Dohu menyampaikan bahwa penyusunan Dapil dan Alokasi Kursi Anggota DPRD Provinsi NTT sebagai tindak lanjut Surat Ketua KPU RI Nomor 51/PL.01.3-SD/05/2023 tanggal 13 Januari 2023 yang melaksanakan Putusan MK Nomor 80/PUU-XX/2022 dengan memberi kewenangan bagi KPU Provinsi untuk menyusun Dapil Provinsi.  Menurut Thomas, rancangan dapil tersebut dilakukan dengan menerapkan prinsip sebagaimana 7 prinsip yang diatur dalam Pasal 185 UU Nomor 7 Tahun 2017.  “Dapil yang disusun oleh KPU Provinsi NTT memperhatikan 3 hal yakni Daerah Pemilihan masih sama dengan Pemilu 2019 yang lalu yakni 8 Dapil, komposisi kursi yang berubah berdasarkan DAK 2 Semester 1 Tahun 2022, dan penomoran Dapil sesuai arah jarum jam”, kata Thomas.  Dikatakannya, jumlah alokasi kursi untuk NTT sebanyak 65 kursi sebagaimana pasal 188 ayat 2 huruf d. Daerah Pemilihan (Dapil) dan Alokasi Kursi dalam rancangan itu, Dapil NTT 1, Kota Kupang 5 kursi; Dapil NTT 2,  7 kursi, terdiri dari Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, 7 kursi; Dapil NTT 3, 10 kursi  terdiri dari Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba  Tengah, Sumba Barat Daya; NTT 4, 10 kursi terdiri dari Kabupaten Manggarai Timur, Manggarai, Manggarai Barat; NTT 5, 11 kursi,  terdiri dari Kabupaten Ngada, Ende, Nagekeo dan Sikka; NTT 6,  8 kursi, terdiri dari Kabupaten Flores Timur, Lembata, Alor; NTT 7, 8 kursi, terdiri dari Kabupaten Belu, Malaka, TTU dan Dapil NTT 8, 6 kursi, yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan.  Rancangan kedua Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi oleh KPU Provinsi NTT terdiri dari Dapil NTT 1, 5 kursi; Dapil NTT 2, 7 kursi; Dapil NTT 3, 6 kursi; Dapil NTT 4, 8 kursi; Dapil NTT 5, 10 kursi; Dapil NTT 6, 10 kursi; Dapil NTT 7, 11 kursi; dan Dapil NTT 8, 8 kursi.  Anggota KPU Provinsi NTT Lodowyk Fredrik dan Yosafat Koli dalam paparan materi penyusunan Dapil dan Alokasi Kursi Anggota DPRD Provinsi NTT mengharapkan masukan dan tanggapan masyarakat sebagai catatan bagi KPU Provnsi NTT dalam penyempurnaan penyusunan Dapil Provinsi NTT pada Pemilu 2024 sebelum ditetapkan pada bulan Februari 2023 mendatang.  Pimpinan partai politik mengharapkan agar rancangan Daerah Pemilihan yang disusun tidak merugikan partai politik terutama pada daerah pemilihan NTT 1 di Kota Kupang yang pada Pemilu 2019 mendapat alokasi kursi 6 kursi namun dalam rancangan ini berkurang menjadi 5 kursi. https://bit.ly/DapilNTT (Humas KPU Provinsi NTT)

KPU  NTT Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Vermin  Bakal Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)  

Kupang, kpu.go.id – KPU Provinsi NTT menggelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Verifikasi Administrasi Syarat Dukungan Minimal Pemilih Bakal Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi NTT, di Hotel Kristal Kupang, Minggu (15/1/2023).  Rapat yang dihadiri Ketua dan Anggota KPU Provinsi NTT dimulai tepat pukul 18.00 wita itu menindaklanjuti hasil verifikasi administrasi Kabupaten/Kota yang  telah berlangsung sejak 30 Desember 2022-12 Januari 2023.  Dalam  arahannya, Thomas Dohu mengatakan,  rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU Provinsi NTT  terhadap syarat dukungan minimal pemilih dari  18 Bakal Calon Anggota DPD Provinsi NTT yang tersebar di Kabupaten/Kota se-NTT.  Hasil verifikasi adminsitrasi akan menunjukkan 3 kategori yakni Memenuhi Syarat (MS), Belum Memenuhi Syarat (BMS), dan Tidak Memenuhi Syarat (TMS). Bakal Calon menindaklanjuti dengan memperbaiki status dukungan yang belum memenuhi syarat. Sedangkan pendukung dengan status tidak memenuhi syarat harus diganti dengan pendukung yang baru hingga  dukungannya mencapai  minimal dukungan dan persebarannya.  Dari hasil vermin menunjukkan hanya terdapat 8 bakal calon yang pada tahapan ini memenuhi syarat, sedangkan 10 bakal calon lainnya berstatus belum memenuhi syarat dan harus menyampaikan dukungan baru atas kekurangannya tersebut pada  16 – 22 Januari 2023.  Thomas berharap bakal calon tetap berkoordinasi dengan KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten/Kota agar proses perbaikan dapat dipersiapkan lebih baik terutama proses penginputan dokumen melalui SILON serta teknis kerja lainnya.  Turut hadir dalam Rapat Pleno Terbuka ini Ketua dan Anggota Bawaslu Provinsi NTT, Bakal Calon Anggota DPD Provinsi NTT yang hadir secara luring dan daring via Zoom Meeting, Penghubung Bakal Calon Anggota DPD Provinsi NTT, Ketua dan Anggota KPU Kabupaten/Kota se-NTT secara daring, Pejabat Struktural Eselon 3 dan 4, Pejabat Fungsional Tertentu, serta staf pelaksana Sekretariat KPU Provinsi NTT. (Humas KPU Provinsi NTT)